Tuesday, June 4, 2024

Cikal Bakal Boru Barus

 BARUS


Pada abad ke-6, pedagang-pedagang Tamil asal India mendirikan kota dagang bernama Barus, yang terletak di pesisir barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kapur barus yang diusahakan oleh petani-petani dari pedalaman. 



Kapur barus dari tanah Batak bermutu tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor di samping kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan terusir-nya pedagang-pedagang Tamil dari pesisir barat Sumatra.


Sebagian pedagang Tamil itu ada yang berpindah ke dataran tinggi Karo dan menjadi cikal bakal beberapa marga Karo.


Pada masa berikutnya, perdagangan kapur barus mulai dikuasai oleh pedagang Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir barat Sumatera Utara. Koloni-koloni mereka terbentang dari Barus, Sorkam, hingga Natal.

Wednesday, May 29, 2024

ASAL USUL SUKU TETUN PULAU TIMUR

Suku tetun



Suku Tetun, disebut juga Tetum atau Belu di Indonesia, adalah suku bangsa yang merupakan penduduk asli Pulau Timor. Suku ini mendiami Kabupaten Belu di Indonesia dan sebagian besar wilayah Timor Leste. Bahasa mereka disebut dengan bahasa Tetun yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia. Selain di Pulau Timor, suku ini juga banyak terdapat di Jakarta, Indonesia.


Di antara Tetum Terik dari Viqueque, diyakini bahwa manusia pertama muncul dari dua lubang atau v*gina, "Mahuma" dan "Lequi Bui", muncul di tanah dengan memanjat sulur suci. Oleh karena itu, di kalangan Tetum Terik, pintu rumah adat disebut sebagai vagina dan bagian dalamnya disebut WOMB, ruang perempuan. Menurut kepercayaan mereka, alam semesta Tetum Terik yang terbagi atas dunia bawah dan dunia atas dihubungkan melalui vagina wanita. Dunia bawah atau sakral didefinisikan sebagai feminin, didominasi oleh wanita, sedangkan dunia atas sekuler dan maskulin ditempati oleh pria. Menurut kepercayaan mereka, kedua dunia tersebut harus bersatu, jika tidak, kemandulan, penyakit, dan kematian akan mengancam.


Berdasarkan cerita yang berkembang turun temurun, suku Tetun dipercayai sebelumnya berasal dari Malaka di Semenanjung Malaya, kemudian berpindah ke beberapa tempat sebelum akhirnya tiba di Pulau Timor, yaitu di bagian timur pulau. Cerita ini dipercaya juga sebagai asal-usul berdirinya Kerajaan Malaka di Timor Barat, yakni salah satu kerajaan yang dipimpin suku Tetun.


Jangan lupa follow saya untuk mendapatkan informasi unik berikutnya ya .


#Tetun #NTT #TimorLeste

TEWASNYA DUA PANGLIMA PERANG MAJAPAHIT DI SUNDA

 TEWASNYA DUA PANGLIMA PERANG MAJAPAHIT DI SUNDA



Diceritakan dalam Kidung Sunda, bahwa ;


Panglima Perang Majapahit yang tewas dalam peperangan melawan Sunda adalah Mantri Les dan Baleteng. Mantri Lěs Dan Beleteng adalah dua panglima perang Majapahit yang ditugaskan negaranya untuk menaklukan Kerajaan Sunda Galuh. Penyerbuan tersebut dikisahkan dilakukan dengan besar-besaran, areal pertempuran digelar di perbatasan Kerajaan Sunda Galuh, sementara tempat laga saling adu pedang dan panahnya berlangsung di padang luas yang berbukit-bukit. Peristiwa tersebut terjadi sebelum peristiwa perang bubat. 


Dalam perang terakhir yang menentukan nasib, dikisahkan Pasukan Sunda dapat meggempur habis-habisan tentara Majapahit, Mantri Lěs Dan Beleteng keduanya tersungkur bersimbah darah setelah terkena tebasan parang yang disabetkan Patih Sunda. 


Mendapati kedua panglima perangnya meregang nyawa, konsentrasi prajurit Majapahit menjadi buyar, mereka kemudian berlari mundur menyelamatkan diri, akan tetapi, Pasukan Sunda yang sudah terlanjur memuncak amarahnya itu, terus mengejar pasukan Majapahit yang melarikan diri, pengejaran dilakukan dengan kesungguhan. 


Pelarian Prajurit Majapahit itu kemudian terhenti setelah mereka mengetahui diepannya ternyata jurang yang curam. Sementara dalam keadaan itu di belakang mereka berbaris ribuan Prajurit Sunda yang siap menebas mereka. 


Dalam peperangan yang berkecamuk itu satu demi satu Parajurit Majapahit gugur berkalang tanah, sebagianya lagi melompat ke jurang. Adapun sebagaian kecilnya mereka meletakan pedang dan senjata mereka kemudian meminta pengampuan agar mereka dijadikan tawanan dan jangan dibunuh.

Tuesday, May 28, 2024

ASAL USUL SUKU MBOJO BIMA

 ASAL USUL SUKU MBOJO


Suku Mbojo adalah kelompok etnis yang mendiami Pulau Sumbawa bagian timur, sekarang tempat bermukimnya orang Bima terbagi menjadi tiga bagian secara administratif, yaitu Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu. Istilah "Mbojo" dipergunakan untuk menyebut kata 'Bima' dalam bahasa Bima (nggahi Mbojo). Begitupun sebaliknya, istilah Bima digunakan untuk menyebut kata "Mbojo" dalam bahasa Indonesia. Istilah Mbojo juga biasa digunakan sebagai istilah orang Mbojo atau dou Mbojo.



Secara historis orang Bima dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok penduduk asli (dou Donggo) dan kelompok orang Bima (dou Mbojo).


Dou Donggo : 


Kelompok ini menghuni kawasan bagian barat teluk, tersebar di gunung dan lembah. Dari penelitian Zollinger (1847) diketahui bahwa suku Donggo (Donggo Di) dan penduduk Bima di sebelah timur laut Teluk Bima (Donggo Ele) menunjukkan karakteristik yang jelas sebagai etnis dengan budaya masih sederhana, kecuali beberapa corak yang menunjukkan kesamaan dengan orang-orang Bima di sebelah timur Teluk Bima. Sedangkan penelitian Elber Johannes (1909-1910) menyimpulkan pada dasarnya orang Bima yang tinggal di sekitar ibu kota sudah memiliki budaya lebih maju, selain itu ada pula kelompok campuran yang terbentuk dari interaksi dengan orang Bugis dan Makassar. Penelitian terhadap anggota masyarakat Bima yang lebih tua menunjukkan suatu kecenderungan persamaan dengan orang sasak Bayan di Lombok. Orang Donggo dan Sasak Bayan memiliki kesamaan ciri yaitu berambut pendek bergelombang, keriting, dan warna kulit agak gelap.


Dou Mbojo : 


Kelompok ini menghuni kawasan pesisir pantai. Orang Bima merupakan suatu ras bangsa campuran dengan orang Bugis-Makassar dengan ciri rambut lurus sebagai orang Melayu di pesisir pantai. Dalam pencatatan Kitab BO, bahwa para "ncuhi" berasal dari Hindia Belakang (Indocina) sebagai asal usul dari penduduk di pesisir pantai. Banyak kata benda dalam bahasa Bima yang memiliki persamaan dengan bahasa Jawa Kuno, utamanya yang masih dipergunakan oleh sisa penduduk asli yang tersimpan dalam bahasa Donggo, bahasa Tarlawi, dan Bahasa Kolo. Hanya kadang-kadang pengucapannya sudah berubah atau pengucapannya tetap tapi artinya berbeda. Perubahan tersebut terjadi karena hubungan yang sulit atau terputus sehingga komunikasi antar penduduk induk sumber bahasa terputus pula. Akibatnya pengucapan atau arti bahasa asli tesebut berkembang dalam corak yang berbeda antara satu dengan lainnya.


Ternyata Suku Bima ada keterkaitan dengan Suku Jawa Kuno ya 😮, Coba orang bima gimana tanggapan kalian nih .


Jangan lupa follow saya untuk mendapatkan informasi unik berikutnya ya .


#Bima #Sumbawa #FaktaSejarah

ASAL USUL BENGKULU

 BENGKULU 


Asal-usul Bengkulu memang terbilang unik, Bengkulu muncul selepas orang-orang Bengkulu dengan hebatnya mengusir orang-orang Aceh yang hendak melakukan Penjajahan terhadap mereka.  

Kata Bengkulu berasal dari kata “Empang Ka Hulu/Pangkahulu” yang artinya “lemparkan ke hulu”, seiring waktu berjalan, kata tersebut kemudian berubah menjadi Bengkulu. 

Mengapa bisa muncul seperti itu? 

Dahulu, di wilayah yang kini menjadi Kota dan Provinsi Bengkulu ada beberapa kerajaan yang pernah berdiri, salah satunya adalah “Kerajaan Sungai Serut”. Kerajaan ini tidak mau tunduk pada Aceh. 

Akhirnya Aceh marah dan melakukan penyerbuan dengan mengirim Kapal Perang memasuki Sungai Serut.

Dalam menghadapi Penjajah, Sungai Serut mempunyai cara, yaitu dengan  memotong pohon dari segala jenis pohon yang besar-besar kemudian dilemparkan ke sungai yang memang waktu itu menjadi tempat datangnya Armada laut Aceh menuju pusat Kerajaan Sungai Serut.

Taktik yang diaminkan efektif, meskipun Armada tempur Aceh telah tiba, mereka tidak dapat langsung menembus jantung Kerajaan, mereka terhalang oleh kayu-kayu balok di depan mereka, oleh karena itu sebelum benar-benar mendarat, Tentara Kerajaan Aceh terlebih dahulu bekerja bakti dengan cara “Menyingkirkan Balok-Balok Kayu yang jumlahnya banyak itu ke hulu/tanggul sungai.

Peristiwa dibuangnya balok kayu oleh tentara Aceh ke hulu/tanggul itu dalam ingatan rakyat Kerajaan Sungai Serut disebut dengan “Empang Ka Hulu/Pangkahulu” yang maksudnya dilempar (kayunya) ke hulu (tanggul).

Disisi lain, ketika tentara Kerajaan Aceh disebutkan dengan menyingkirkan kayu-kayu yang menghalangi kapal-kalap mereka, tentara dari Kerajaan Sungai Serut melakukan serangan mematikan sehingga menyebabkan banyak tentara Aceh yang mati. Pada akhirnya Orang-Orang Aceh tersingkir dan dapat diusir.

#bengkulu #fyp #trending #trending2024 #aceh #kerajaansungaiserut #sejarahbengkulu #sejarahempang #empang #empangkayubalok

Sunday, April 7, 2024

Perbedaan dan Perbandingan Ukuran RMS Titanic 1912 dengan RMS Titaninc 2018

 Pada hari Selasa, 2 April 1912 pukul 6 pagi, Royal Mail Ship (RMS) Titanic menjalani Uji Pelayaran. RMS Titanic adalah kapal dari Britania Raya dan merupakan kapal penumpang terbesar pada masanya, dan mendapatkan predikat sebagai kapal termegah. Uji coba ini sebenarnya dijadwalkan sehari sebelumnya, namun tertunda karena cuaca buruk. Sehingga uji coba dilakukan secara terburu-buru karena dalam 2 hari ke depan, RMS Titanic harus segera menuju Southampton, Britania untuk memulai pelayaran perdananya ke New York, AS.


Uji coba ini justru lebih banyak seperti pameran pelayaran rekreasi perdana yang diikuti perwakilan dan pejabat dari berbagai perusahaan yang terkait dengan RMS Titanic. Thomas Andrews dan Edward Wilding dari Harland and Wolff, Harold A. Sanderson dari IMM dan Francis Carruthers, surveyor dari Dewan Perdagangan dan beberapa pejabat lainnya.

Ukuran RMS Titanic


Dalam uji coba ini hanya terdapat 78 petugas mesin, serta hanya diikuti 41 awak kapal. Uji coba ini tidak melibatkan seluruh awak dan staf kapal tersebut. Tidak ada uji coba keselamatan khususnya uji sekoci secara menyeluruh. Faktor kesiapan kru menjadi kunci dalam banyaknya korban meninggal dalam kecelakaan Titanic.


Uji coba laut hanya terdiri dari sejumlah pengujian karakteristik, yang dilakukan pertama kali di Belfast Lough dan kemudian di perairan terbuka Laut Irlandia. Selama sekitar dua belas jam, Titanic dijalankan dengan kecepatan berbeda. Pengujian kemampuan berbelok dan "crash stop" dilakukan di mana mesin dibalik dari depan ke belakang penuh, membuatnya berhenti dalam jarak 780 m atau 3 menit 15 detik. Kapal menempuh jarak sekitar 80 mil laut (150 km), dengan kecepatan rata-rata 18 knot (33 km/jam) dan mencapai kecepatan maksimum di bawah 21 knot (39 km/jam), sangat cepat untuk ukuran kapal besar.


Uji coba laut tidak terlalu ketat. Dari uji coba ini, sebenarnya mereka mengetahui bahwa Titanic membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berhenti penuh dalam kondisi darurat. Titanic juga butuh waktu sangat lama untuk berbelok, dan tim pemeriksa juga menyimpulkan bahwa ukuran kemudi Titanic terlalu kecil untuk kapal sebesar ini. Namun kesimpulan ini tidak pernah menjadi catatan perbaikan dan petugas sertifikat keselamatan tetap saja memberikan sertifikasi selama satu tahun kepada Titanic.


Kombinasi kecepatan tinggi, ketidaksempurnaan desain kemudi, kurangnya kesiapan kru dan peralatan keselamatan, serta lemahnya pengawasan lembaga berwenang yang akan mengantarkan Titanic menuju bencana di hari keempat pelayaran perdananya pada 15 April 1912 pukul 02:20 dini hari di perairan Newfoundland, Atlantik Utara.


Tetapi manusia memang kadang mendadak bebal melebihi keledai dan enggan belajar dari kesalahan jika sudah dihadapkan pada kepentingan uang, nafsu keserakahan kapitalis dan pejabat. Tetap saja selalu ada kecerobohan berjamaah seperti kasus Boeing 737-Max, atau kasus kecelakaan bis-bis, kapal dan kendaraan niaga besar yang sebenarnya tidak laik jalan atau melanggar aturan namun diijinkan beroperasi. Biasanya orang-orang seperti ini selalu bersembunyi dan menutupi kecerobohannya di balik kalimat "sudah takdir" ketika terjadi kecelakaan.


Semoga para pejabat berwenang, para pemilik bisnis ini dan para kru alat transportasi di Indonesia tidak bermental bebal seperti keledai, kecuali memang keledai.


Untuk para aparat dan pejabat baik, pemilik bisnis transportasi dan kru alat transportasi yang baik, kami ucapkan selamat bertugas dan melayani warga yang akan mudik dan menikmati libur Lebaran 2024. Semoga kesehatan, kelimpahan rezeki, serta keselamatan beserta Anda dan keluarga. Terima kasih sudah melayani masyarakat.


Sumber:

1) Titanic Entering Belfast Lough for Sea Trials, yang disusun oleh Titanic Wiki Team dalam situs Fandom.

2) Visualized: Comparing the Titanic to a Modern Cruise Ship tulisan Marcus Lu, yang ditayangkan dalam Visual Capitalist, pada 15 April 2021.

Friday, March 1, 2024

Segahan 11 Tanding

Segahan dengan Doa dan maknanya.. . 

Segehan yg 11tanding itu untuk dimana

Ini saya share ulang yang lebih lengkap.



✓ Tri Mala Paksa, yaitu 

Bhuta Buchari, Kala Bhucari, dan Durgha Bhucari :




√ Di HALAMAN MERAJAN KEMULAN dihaturkan 

Segehan Agung Cacahan solas (11) Tanding dengan tetabuhan arak & brem ditujukan kepada Sang Bhuta Bhucari, 


mantramnya :

“Ih Bhuta Bhucari, manusan nira angaturaken segehan, iki tadah saji sira segehan cacahan 11 tanding, madaging beras, jinah paketengan pinaka pamogpog maka kirang nira aja nyengkalen waduan sira among maka jiwa pramana waduan sira. Wus amangan anginum lah ta sira pamantukan ring karang nguni soang-soang”



√ Di PEKARANGAN RUMAH 

dihaturkan segehan Manca Warna Sia (9) Tanding, berisikan daging ayam brumbun (ayam dengan bulu warna-warni) dengan tetabuhan arak & brem, toya anyar ditujukan kepada 

Sang Kala Bhucari, 


mantramnya : 

“Ih kala Bhucari, manusan nira angaturaken segehan, iki tadah saji sira segehan manca warna 9 tanding, madaging beras, jinah paketengan pinaka pamogpog maka kirang nira, aja nyengkalen waduan sira among maka jiwa pramana waduan sira. Wus amangan anginum lah ta sira pamantuka ring karang nguni soang-soang”


√ Di LEBUH RUMAH atau Pamedal Karang dipasang sanggah cucuk di sebelah kanan. 

Pada sanggah cucuk tersebut diletakkan peras daksina, ajuman, banten pedanan, tumpeng ketan, panyeneng dan rerasmen. Pada sanggah cucuk tersebut digantungkan juga sujang (batang bambu kecil 2 biji masing-masing diisi arak & brem) 

- Haturan di sanggah cucuk tersebut ditujukan kepada 

Sang Durgha Bhucari.

Ring Sor (bawah) sanggah cucuk diletakkan segehan Manca Warna sia (9) Tanding, berisi daging ayam brumbun, tetabuhan arak & brem ditujukan kepada Sang Kala Raja & Sang Bhuta Raja. 


Selain itu juga dihaturkan SEGEHAN Cacah 108 (satus kutus) berisi jeroan mentah, Segehan Agung 1 tanding ditujukan kepada Sang Kala Bala & Sang Bhuta Bala. 

- Atau lebih sederhana dihaturkan 1 segehan warna 9 sesuai dengan warga pangider dewata nawa sanga. 

Keempat Bhuta Kala yang dihaturkan segehan di bawah ini merupakan pengikut dari Bhatari Durgha. 


Mantramnya : “Ih kala Bhucari, manusan nira angaturaken segehan, iki tadah saji sira segehan, madaging beras, jinah paketengan pinaka pamogpog maka kirang nira, aja nyengkalen waduan sira among maka jiwa pramana waduan sira. Wus amangan anginum lah ta sira pamantuka ring karang nguni soang-soang”


Ampura yening wenten perbedaan kembali kepada desa mewicara( desa kalapatra) , kutipan puniki dimuat kembali bertujuan untuk saling berbagi mangde sami belajar lan eling ..

Matur suksma 🙏🙏🙏


#SEGEHAN 

#Tilemkesanga

#pengerupukan